Senin

Gereja adalah tubuh mistik Kristus.

 


Gereja memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan kekristenan kita. Ia memiliki arti yang lebih dalam secara rohani dan teologis daripada hanya tempat di mana orang berkumpul untuk berdoa. Gereja adalah komponen penting dari identitas iman Kristen dan itu adalah tempat di mana umat Allah berkumpul belajar dan diutus. Gereja bagaimanapun bukanlah sebuah organisasi atau lembaga yang didirikan oleh manusia. Gereja dianggap sebagai tubuh mistik Kristus dalam iman Katolik ini adalah realitas rohani yang menyatukan Kristus dengan umat-Nya. Karena pemahaman ini kita diajak untuk melihat Gereja sebagai bagian dari misteri keselamatan bukan hanya secara lahiriah. Tubuh Mistik Kristus merujuk pada situasi rohani di mana Kristus melalui Roh Kudus menyatukan diri-Nya dengan semua orang yang beriman. Tidak seperti tubuh fisik yang dimiliki Kristus selama hidup-Nya di dunia tubuh ini merupakan hubungan hidup dan kasih yang menghubungkan setiap orang yang percaya kepada-Nya. Tubuh Kristus yang lahir dari Perawan Maria disalibkan bangkit dan naik ke surga adalah tubuh nyata. Meskipun demikian Gereja Mistik terdiri dari setiap individu yang dibaptis dan hidup dalam kasih karunia Allah. Yang satu adalah fisik dan historis sedangkan yang lain adalah spiritual dan universal. 

Gereja adalah persekutuan orang-orang Allah yang telah dibaptis dan dipersatukan karena iman dan kasih kepada Kristus. Mereka tidak diikat oleh doktrin atau tujuan duniawi tetapi Roh Kudus yang menghidupkan dan menyatukan mereka. Dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) 787 - 795 dijelaskan bahwa sejak awal Yesus telah memperkenalkan hubungan yang erat antara diri-Nya dan murid-murid-Nya. Ini digambarkan sebagai hubungan seperti pokok anggur dan ranting-rantingnya (lih Yoh 15:1–5). dalam KGK 790 dikatakan persatuan dengan Kristus mengambil bentuk persatuan dengan Tubuh-Nya yaitu Gereja . Menurut Surat Paulus yang pertama kepada Jemaatnya di Korintus 12:12–27 Kita semua telah dibaptis dalam satu Roh ke dalam satu tubuh. . Menurut Efesus 1:22–23 Gereja yang adalah tubuh-Nya yaitu kepenuhan Dia. . . 

Gereja bukan benda tanpa arah. Kristus mengatur menghidupkan dan menyatukan semua anggota Gereja-Nya. Tubuh tidak dapat hidup atau berkembang tanpa kepala. Kristus memberikan kehidupan dan arah bagi seluruh Gereja seperti kepala yang mengarahkan gerakan tubuh. Ia memberikan kebenaran kasih dan keselamatan. Setiap tindakan dan keputusan Gereja yang sebenarnya berasal dari kehendak Kristus. Kristus adalah Kepala Tubuh yaitu Gereja menurut KGK 792. Ditulis dalam Kolose 1:18 Dialah kepala tubuh yaitu jemaat. . Ditulis dalam Efesus 5:23 Kristus adalah kepala jemaat. . . Setiap anggota dalam satu tubuh melakukan tugas yang berbeda tetapi semuanya penting. Setiap orang yang beriman diberi kekuatan istimewa untuk melayani satu sama lain dan membangun tubuh Kristus seperti yang diberikan kepada mereka dalam Gereja. Tubuh tidak akan sehat tanpa kerja sama dan kasih sayang. Untuk melaksanakan misi Kristus secara efektif Gereja juga membutuhkan kesatuan kerja sama dan sikap saling melayani. KGK 791 menyatakan:Meskipun anggota dan tugas mereka berbeda satu Roh menyatukan mereka semua. Kita walaupun banyak adalah satu tubuh di dalam Kristus kata Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Roma 12:4–5. Dalam 1 Korintus 12:14–20 juga disebutkan bahwa banyak karunia berada dalam satu tubuh. 

Sebagai bagian dari Tubuh Mistik Kristus semua orang beriman diminta untuk menciptakan persaudaraan dan harmoni sejati di dalam komunitas Gereja. Hal ini mencakup hal-hal seperti pengampunan pemahaman dan kepedulian satu sama lain. Gereja ditugaskan untuk menjadi cahaya dan garam dunia. Setiap anggota tubuh Kristus harus menjalankan misinya di masyarakat dengan menyuarakan kebenaran membawa kasih dan menolak kejahatan. Kesatuan kita dengan Kristus dan sesama diperkuat oleh sakramen-sakramen terutama Ekaristi. Untuk memuji Allah dan menerima rahmat-Nya orang-orang yang beriman bersatu sebagai satu tubuh dalam prosesi liturgi. Gereja adalah lebih dari sekadar lembaga sosial dan budaya. Ia adalah tubuh mistik Kristus realitas ilahi yang hidup. Umat beriman adalah anggota-anggotanya dan Kristus adalah Kepala. 

Seharusnya kesadaran akan identitas ini mendorong kita untuk hidup dalam kasih kesatuan dan pelayanan dan menyadari bahwa kita mengambil bagian dalam misteri keselamatan yang ditawarkan Allah kepada dunia melalui Gereja. Sebagai umat beriman marilah kita senantiasa membuka diri terhadap karya Roh Kudus dan menjadi bagian aktif dari Tubuh Kristus. Agar dunia dapat melihat kasih Allah melalui kehidupan Gereja yang nyata dan hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar