Sabtu

MENGENAL KATEKESE MODEL SOTARAE



Metode SOTARAE

a.    Pengertian Metode Sotarae
Sotarae adalah suatu metode untuk menganalisa masalah sosial dengan bantaun sebuah dokumen.  Sotarae terdiri dari kumpulan huruf-huruf : Situasi, Obyekyetif, Tema, Analisis, Rangkuman, Aksi, Evaluasi.

b.    Dokumen
1).  Dokumen yaitu suatu peristiwa, fakta yang berwujud (lisan atau tertulis, audio visual) ceritera bergambar, laporan peristiwa, cassette, sound slide, video, dsb yang melukiskan keadaan suatu masyarakat tertentu.
2).  Syarat-syarat sebuah dokumen :
·         Pendek, singkat, tidak berbelit-belit supaya mudah ditangkap peserta.
·         Jelas; artinya tidak menjadi teka-teki yang menimbulkan konotasi, tetapi gampang dimengerti isinya.
·         Mengandung suatu masalah tertentu yang menantang untuk berpikir lebih jauh dan kritis untuk didiskusikan.

c.    Langkah-Langkah Metode Sotarae
1).  Situasi :
·         Langkah ini merupakan pemetaan masalah, dengan menggunakan dokumen.
·         Peserta diminta menggutarakan perasaan, reaksi spontan atas dokumen yang baru dibaca/diamati/didengar.
2).  Obyektif :
·         Peserta diminta untuk menceriterakan kembali isi dokumen selengkap dan sejelas mungkin (apa yang terjadi, pelaku, bagaimana peristiwa, di mana terjadi, dsb)
·         Berpegang teguh pada hal-hal obyektif dalam dokumen, tanpa menambah/mengurangi dan subyektif.
·         Tujuan :
v  Mengembangkan kemampuan observasi
v  Mengungkapkan dengan tepat apa yang dilihat, didengar.
v  Mengendepankan pikiran secara jernih sehingga terhindar dari penilaian tergesa-gesa.
3).  Tema :
·         Peserta diminta untuk mengemukakan bahan-bahan pembicaraan (tema/pokok pembicaraan) yang diambil dari dokumen.
·         Peserta diminta untuk memilih satu pokok pembicaraan untuk pertemuan yang sedang berlangsung yang dirasa paling mendesak, dan merupakan permasalahan yang dihadapi.
4).  Analisis :
·         Tema yang dipilih kemudian dianalisis bersama. Dicari tahu dan rumuskan apa masalahnya.
·         Peserta diminta untuk menceriterakan peristiwa/masalah dalam masyarakat yang sesuai dengan pokok pembicaraan/tema yang dipilih.
·         Fasilitator mengajak peserta untuk menganalisa peristiwa/masalah tersebut, antara lain sbb:
v  Apa sebenarnya terjadi dalam dalam peristiwa/masalah tersebut ?
v  Gejala-gejala/akibat-akibat apa yang muncul dari persitiwa/masalah tersebut ?
v  Siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan dalam peristiwa/masalah tersebut ?
v  Apa yang menjadi sebab-sebab peristiwa/masalah tersebut?
v  Apa yang menjadi akar/sebab utamanya ?
5).  Rangkuman
·         Peserta diajak untuk merangkum hasil analisa yang dilaksanakan.
·         Fasilitator menekankan sekali lagi akar masalahnya/sebab utama masalah yang dihadapi. Hal ini bertujuan untuk menghantar peserta kepada pemikiran lebih dalam mengenai tindakan yang harus diambil.
6).  (K) Kitab Suci
·         Peserta diajak merenungkan Kitab Suci, yang sesuai dengan masalah masyarakat yang sedang dibicarakan. Atau dengan perkataan lain, bagaimana pandangan Allah dalam menyikapi sitasi tersebut, beberapa pertanyaan penuntun, misalnya :
·         Dari masalah/peristiwa tersebut, apa yang memperkuat nilai-nilai Injili dan apa yang memperlemah nilai-nilai Injili ?
·         Dalam sitasi seperti itu, apa arti rahmat/keselamatan dan apa arti dosa/kedosaan ?
·         Di mana Yesus berada dan pada siapa, Ia berpihak ?
·         Apa yang dikehendaki Allah dalam peristiwa/masalah ini ?

7).  Aksi
·         Berdasarkan hasil analisa, terutama penemuan akar/sebab utama masalah, dan renungan atas Sabda Tuhan, peserta diajak memperbaharui diri dan bersama masyarakat, terutama mereka yang dirugikan karena masalah tersebut, merencanakan tindakan konkret yang dapat dilaksanakan untuk memecahkan masalah. Supaya dengan demikian terjadi transformasi dalam masyarakat.
·         Sebaiknya tentukan juga indikatornya, misalnya; siapa yang melaksanakan, buat apa saja, di mana dikerjakan, dengan siapa, dsbnya. Juga ada baiknya kalau disiapkan waktu untuk mencek, apakah tugas/pekerjaan dijalankan atau tidak ?

8).  Evaluasi
Peserta diminta untuk memberi masukan tentang seluruh proses kegiatan yang sudah berjalan (metode, fasilitator, peserta, bahan, dll).

Metode SOTARAE  merupakan Ansos murni yang terdiri dari tujuh langkah sehingga kalau dipakai dalam proses katekese maka perlu menambah bagian Kitab Suci sehingga menjadi delapan langkah (SATAR KAE). Dengan demikian SOTARKAE terdiri dari tiga bagian utama yaitu :
·         Bagian Pertama :Menghadirkan Pengalaman  (Pada langkah, S (Situasi), O,(Obyektif), T, (Tema) A (Analisis), dan R (Rangkuman).
·         Bagian Kedua      : Reflkesi Biblis (Pada langkah K (membaca dan merenungkan Kitab Suci).
·         Bagian Ketiga     : (Pada langkah A (aksi)
·         Akhirnya seluruh langkah-langkah dalam proses itu 1 s/d 7 dievaluasi demi perbaikan (Pada langkah E (Evaluasi).

1 komentar: