Metode
SOTARAE
a. Pengertian Metode Sotarae
Sotarae adalah suatu metode untuk menganalisa masalah
sosial dengan bantaun sebuah dokumen.
Sotarae terdiri dari kumpulan huruf-huruf : Situasi, Obyekyetif, Tema, Analisis, Rangkuman, Aksi, Evaluasi.
b. Dokumen
1). Dokumen
yaitu suatu peristiwa, fakta yang berwujud (lisan atau tertulis, audio visual)
ceritera bergambar, laporan peristiwa, cassette, sound slide, video, dsb yang
melukiskan keadaan suatu masyarakat tertentu.
2).
Syarat-syarat sebuah dokumen :
·
Pendek, singkat, tidak berbelit-belit
supaya mudah ditangkap peserta.
·
Jelas; artinya tidak menjadi teka-teki
yang menimbulkan konotasi, tetapi gampang dimengerti isinya.
·
Mengandung suatu masalah tertentu yang
menantang untuk berpikir lebih jauh dan kritis untuk didiskusikan.
c. Langkah-Langkah Metode Sotarae
1). Situasi :
·
Langkah ini merupakan pemetaan masalah,
dengan menggunakan dokumen.
·
Peserta diminta menggutarakan perasaan,
reaksi spontan atas dokumen yang baru dibaca/diamati/didengar.
2). Obyektif :
·
Peserta diminta untuk menceriterakan
kembali isi dokumen selengkap dan sejelas mungkin (apa yang terjadi, pelaku,
bagaimana peristiwa, di mana terjadi, dsb)
·
Berpegang teguh pada hal-hal obyektif
dalam dokumen, tanpa menambah/mengurangi dan subyektif.
·
Tujuan :
v Mengembangkan
kemampuan observasi
v Mengungkapkan
dengan tepat apa yang dilihat, didengar.
v Mengendepankan
pikiran secara jernih sehingga terhindar dari penilaian tergesa-gesa.
3). Tema :
·
Peserta diminta untuk mengemukakan
bahan-bahan pembicaraan (tema/pokok pembicaraan) yang diambil dari dokumen.
·
Peserta diminta untuk memilih satu pokok
pembicaraan untuk pertemuan yang sedang berlangsung yang dirasa paling
mendesak, dan merupakan permasalahan yang dihadapi.
4). Analisis :
·
Tema yang dipilih kemudian dianalisis
bersama. Dicari tahu dan rumuskan apa masalahnya.
·
Peserta diminta untuk menceriterakan
peristiwa/masalah dalam masyarakat yang sesuai dengan pokok pembicaraan/tema
yang dipilih.
·
Fasilitator mengajak peserta untuk
menganalisa peristiwa/masalah tersebut, antara lain sbb:
v Apa
sebenarnya terjadi dalam dalam peristiwa/masalah tersebut ?
v Gejala-gejala/akibat-akibat
apa yang muncul dari persitiwa/masalah tersebut ?
v Siapa
yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan dalam peristiwa/masalah tersebut ?
v Apa
yang menjadi sebab-sebab peristiwa/masalah tersebut?
v Apa
yang menjadi akar/sebab utamanya ?
5). Rangkuman
·
Peserta diajak untuk merangkum hasil
analisa yang dilaksanakan.
·
Fasilitator menekankan sekali lagi akar
masalahnya/sebab utama masalah yang dihadapi. Hal ini bertujuan untuk
menghantar peserta kepada pemikiran lebih dalam mengenai tindakan yang harus
diambil.
6). (K) Kitab Suci
·
Peserta diajak merenungkan Kitab Suci,
yang sesuai dengan masalah masyarakat yang sedang dibicarakan. Atau dengan
perkataan lain, bagaimana pandangan Allah dalam menyikapi sitasi tersebut,
beberapa pertanyaan penuntun, misalnya :
·
Dari masalah/peristiwa tersebut, apa yang
memperkuat nilai-nilai Injili dan apa yang memperlemah nilai-nilai Injili ?
·
Dalam sitasi seperti itu, apa arti
rahmat/keselamatan dan apa arti dosa/kedosaan ?
·
Di mana Yesus berada dan pada siapa, Ia
berpihak ?
·
Apa yang dikehendaki Allah dalam
peristiwa/masalah ini ?
7). Aksi
·
Berdasarkan hasil analisa, terutama
penemuan akar/sebab utama masalah, dan renungan atas Sabda Tuhan, peserta
diajak memperbaharui diri dan bersama masyarakat, terutama mereka yang
dirugikan karena masalah tersebut, merencanakan tindakan konkret yang dapat
dilaksanakan untuk memecahkan masalah. Supaya dengan demikian terjadi transformasi
dalam masyarakat.
·
Sebaiknya tentukan juga indikatornya,
misalnya; siapa yang melaksanakan, buat apa saja, di mana dikerjakan, dengan
siapa, dsbnya. Juga ada baiknya kalau disiapkan waktu untuk mencek, apakah
tugas/pekerjaan dijalankan atau tidak ?
8). Evaluasi
Peserta diminta untuk memberi masukan tentang seluruh
proses kegiatan yang sudah berjalan (metode, fasilitator, peserta, bahan, dll).
Metode SOTARAE
merupakan Ansos murni yang terdiri dari tujuh langkah sehingga kalau
dipakai dalam proses katekese maka perlu
menambah bagian Kitab Suci sehingga menjadi delapan langkah (SATAR KAE).
Dengan demikian SOTARKAE terdiri dari tiga bagian utama yaitu :
·
Bagian Pertama :Menghadirkan
Pengalaman (Pada langkah, S (Situasi),
O,(Obyektif), T, (Tema) A (Analisis), dan R (Rangkuman).
·
Bagian Kedua : Reflkesi Biblis (Pada langkah K
(membaca dan merenungkan Kitab Suci).
·
Bagian Ketiga : (Pada langkah A (aksi)
·
Akhirnya seluruh langkah-langkah dalam
proses itu 1 s/d 7 dievaluasi demi perbaikan (Pada langkah E (Evaluasi).
apakah ada refrensi dari metode katekese ini?
BalasHapus