Minggu

Paskah Adalah Fajar Baru



Oleh: Paulus Bambang Tri Suwasono. S.Pd
P
askah adalah sebuah perayaan yang sangat penting di dalam Gereja katolik. Paskah juga merupakan dasar iman kita kepada Yesus Kristus. Perayaan ini manjadi begitu mendalam karena diawali dengan masa pantang dan puasa. Didalam masa retret agung inilah kita diajak untuk sungguh masuk kedalam diri kita untuk melihat sebara banyak kita telah mengecewakan Yesus, seberapa sering kita menyangkal Yesus. Terkadang kita terlalu angkuh untuk bicara bahwa kita setia dan selalu akan ikut Yesus, tapi pengalaman santo petrus membuka mata kita bahwa realitasnya ketika dihadapkan pada situasi sulit yang terjadi adalah menyangkal Yesus, tidak hanya tiga kali mungkin berkali-kali.

Maka dalam masa pantang dan puasa ini kita diajak untuk membangun sebuah kesadaran baru tentang bagaimana menyingkirkan keakuan kita, keegoisan kita, keangkuhan kita. Sehingga ketika paskah tiba kita sungguh-sungguh telah menjadi manusia yang baru. Santo Paulus kepada jemaat di Roma mengatakan “Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru”. (bdk Rom 6:4). Di dalam paskah kita bangkit menjadi manusia yang baru. Dengan cara pandang yang baru, dengan semangat yang baru yang bernyala-nyala.
            Dalam tradisi Kristiani, inti dari pesan Paskah adalah hidup baru dalam terang kebangkitan Kristus. Manusia lama hendaknya kita tinggalkan. Kita beranjak dari manusia kegelapan menuju kepada manusia terang. Salah satu peristiwa yang berhubungan dengan transformasi ini adalah kenyataan bahwa di negara-negara empat musim, Paskah terjadi pada musim semi. Bagi sejumlah besar orang, musim semi ini membawa suatu pengharapan baru. Situasi alam berubah. Salju-salju mencair, hawa menjadi lebih hangat, dan bunga-bunga pun mulai mekar. Suatu pemandangan yang eksotis manakala anda melihat keindahan bunga tulip yang berwarna-warni di negeri Belanda di awal musim semi.
            Mengalami paskah sama seperti menikmati waktu dari malam sampai pagi, kita akan melihat secercah cahya di ufuk timur yang kemudian menjadi semakin terang dan akhirnya hari baru datang dengan keindahan sinar mentari. Pelan tapi sungguh terjadi perubahan. Untuk sampai pada tahap ini meang di butuhkan suatu ketekunan dan kesungguhan. Karena tanpa kesungguhan maka Paskah hanyalah sebuah peryaan kosong tanpa arti. Yang selesai pada berbagi ucapan saja.
            Point penting yang kemudia harus ada di dalam menyiapkan diri menyambut paskah adalah pertobatan. Santo fransiskus mengatakan bahwa tanpa pertobatan kita tidak bisa dekat dengan Kristus, dan dengan pertobatan yang terus menerus kita sungguh-sungguh menjadi bagian dari Kristus. Maka untuk menjadi fajar baru di dalam masa paskah kita harus bertobat dengan menjalani mas pantang dan puasa dengan sungguh sungguh.
Akhirnya selamat Paskah 2018 dan selamat menjadi manusia baru yang sungguh akan membawa cahaya kebenaran dan terang Rahmat Tuhan bagi orang-orang di sekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar