Refleksi berarti pembalikan
(menekuk kebelakang). Refleksi secara khusus berarti berpalingnya perhatian
seseorang dari objek-objek ekternal, yang mendapat perhatian utama dalam
soal-soal biasa, kepada kegiatan rohani, dan kepada cara berada dimana
obbjek-objek ini dimiliki sebagai objek-objek kegiatan ini. Karena itu konsep
refleksi berkaitan dengan konsep kesadaran, namun kesadaran belaka atas
tindakan-tindakan sendiri tidak bisa disamakan dengan refleksi.
Refleksi juga berarti meditasi yang
mendalam yang dilakukan untuk memeriksa diri atas apa yang telah dilakukan.
1. Tentukan
topic atau peristiwa
2. Ingat
kembali semua peristiwa yang terjadi
3. Pilah-pilah
peristiwa tersebut dengan baik
4. Tarik
setiap bagian peristiwa untuk berjumpa dengan kebiasaan sehari-hari, bagian
mana saja yang berbenturan
5. Apa yang
para tokoh (santo/ santa, filososf,tokoh2 terkenal) sampaikan berkaitan dengan
peristiwa itu.
6. Apa yang
Kitab Suci sampaikan? Bagaimana peristiwa / pengalaman itu dikaitkan dengan
Kitab suci?
7. Maknai
setiap bagian peristiwa:
a. Nilai apa
yang bisa diambil?
b. Peristiwa
itu menyadarkan untuk apa?
c. Peristiwa
itu mengubah menjadi apa?
d. Tuhan
menyampaikan apa kepada kita?
e. Apa yang
Tuhan Inginkan dari kita?
8. Rangkai
setiap poin dengan kalimat yang baik.
Refleksi
ini berguna untuk membuat hidup menjadi lebih baik dan menjadikan setiap
peristiwa sebagai pelajaran yang berarti. Sehingga hidup menjadi terus tumbuh
dan berkembang. Refleksi harus sampai pada kesadaran akan campur tangan Allah
dalam setiap peristiwa yang terjadi. Artinya bahwa sebuah refleksi selalu
melihat segala sesuatu dari dalam dan mengubah peristiwa yang terjadi itu
menjafi peristiwa iman yang meneguhkan. Bagaimana kita mampu mensyukuri semua
rencana indah itu. Bagaiman kita menjadi pribadi yang dewasa dalam menghadapi
setiap peristiwa yang gagal atau sukses. Dari peristiwa iman tersebut setiap
orang yang merefleksikan akan mampu menentukan langkah-langkah hidup berikutnya
yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar