Rabu

Kesetiaan sebagai Pengabdi





Kesetiaan masih ada Setidaknya menjadi cita cita
Itu sebabnya aku disini Menemanimu
Siang malam kuberjaga Di relung hatimu di dalam benakmu
Di setiap langkahmu Mudah mudahan begitu
Silahkan engkau tertawa Sepuas hatimu
Ku takkan pernah berpaling Karena hinaan itu
Bahagia rasanya Lihat engkau bahagia Berduka rasanya Kalau engkau berduka
Untuk pengabdi lagu para pengabdi
Di puncak gunung di tengah tengah samudera Di dalam rimba di kebingungan desa dan kota
Untuk pengabdi lagu para pengabdi Di puncak gunung di tengah tengah samudera
Di dalam rimba di kebingungan desa dan kota
Kan ku temani kau Kan ku temani kau

Ini adalah sebuah lagu milik iwan fals yang mungkin menjadi teman dalam menjalani panggilan ini. Ya.. panggilan sebagai seorang guru agama. Jalan yang sunyi, yang tidak banyak orang melirik bahkan mungkin bangga mengucapkannya. Tapi aku menjalaninya dengan bangga. Sebagai seorang pengabdi yang menjalani setiap perutusan ini dengan setia.  Pilihan ini bukanlah sebuah kesesatanku ataupun keterpaksaan dikala itu, tetapi sebuah caraku menjawab kegelisahan yang selalu muncul ketika menyaksikan orang-orang muda di tengah dunia, yang aku juga ada diantaranya.
Jalan ini bukannya tanpa tantangan, ada banyak sekali batu sandungan, ada banyak sekali kerikil yang terhampar. Benturan-benturan antara realitas dan idealisme yang telah aku bangun sekian lama. Semuanya itu aku coba nikmati dan jadikan sebagai sarana untuk belajar dan terus belajar.
Sejak menjalani pendidikan sebagai mahasiswa pendidikan agama ada banyak dinamika yang aku rasakan. Salah satu yang terus menemaniku hanyalah kesetiaan menjalani panggilan ini. Panggilan sebagai pengabdi, sebagai seorang guru agama. Mengabdi Tuhan dan Gereja.
Sampai saat ini ketika aku telah berada di dalam sebuah institusi pendidikan pun, berbagai kerikil masih aku rasakan. Gesekan antara realitas yang aku hadapi dengan idealisme-idealisme. Kadang muncul rasa lelah, jenuh dan kurang semangat. Tetapi kembali aku tetap mencoba tetap setia menjalani panggilan ini.
Ya.. aku mencoba untuk tetap setia menemani mereka, para remaja yang menjalani hidup di tengah riuhnya perkembangan zaman, di tengah belantara teknologi yang semakin padat. Mereka berada di tengah kota tetapi seperti tersesat di tengah hutan. Hanya diam tak bergerak, bahkan ketika didorong maupun ditarik. Dalam segala ketersesatan itu aku mencoba hadir untuk sekedar menunutun mereka berada pada jalan yang baik yang menghantar mereka pada mimpi-mimpi indah yang telah mereka ukir.
Aku seorang pengabdi. Pengabdi Tuhan dan gereja. yang mencoba setia pada panggilan hidup. Yang aku yakin sampai saat ini bahwa Yesus juga setia menemaniku dalam segala kebimbanganku, Ia yang menjadi tujuan hidupku, yang menjadi inspirasi dan segalanya bagiku tidak akan tinggal diam ketika aku terjatuh, atau mungkin ketika aku ikut tersesat d peradaban ini.
Bagiku kesetiaan adalah salah satu modal untuk menjalani panggilan hidup ini. Setia pada setiap dinamika yang terjadi, setia untuk tersu belajar menjadi lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar