It
took over 500 years to build the great cathedral of Milan, Italy.
Construction began in 1386 and finally finished in 1887. Cathedrals of this
magnificence are built on generations of faith. The vast majority of those
who worked on this effort knew they would not see the completed
accomplishment. This realization did not diminish their artistry or
dedication, however. They were inspired by it.
|
Butuh lebih dari 500 tahun untuk
membangun katedral agung Milan, Italia. Pembangunan dimulai di tahun 1396 dan
akhirnya selesai di tahun 1887. Katedral dengan kesempurnaan dan keagungan
semacam ini dibangun oleh bergenerasi demi generasi orang beriman. Mayoritas
pekerja yang terlibat dalam pekerjaan ini tahu mereka takkan pernah melihat
bentuk jadinya. Tetapi bagaimanapun juga, kenyataan ini tak mengurangi
kualitas artistik ataupun kesungguhan pengabdian mereka. Mereka digerakkan
dan disemangati oleh bangunan ini.
|
Everyone
contributed to this great effort. A few made financial contributions but most
gave themselves, in other words, their volunteer work. They understood that
building a great cathedral would require everyone to share her or his
strengths with the community. It seems they also understood that this kind of
community-wide sharing is, itself, a great accomplishment.
|
Setiap orang memberi kontribusi
pada kerja besar ini. Beberapa orang memberi sumbangan finansial, tetapi
sebagian besar orang mempersembahkan diri mereka sendiri. Dengan kata lain,
mereka sukarela mengerjakannya. Mereka tahu membangun katedral besar menuntut
setiap orang untuk berbagi kekuatan dan kelebihan mereka dengan komunitas.
Nampaknya mereka pun memahami berbagi bersama dalam sebuah komunitas semacam
ini, itu sendiri adalah sebuah pencapaian dan perjuangan yang besar.
|
Today,
the cathedral we are building is greater than ever. It is our effort to build
a peaceful, faithful, and compassionate world. The principles of cathedral
building are relevant today as they were in 1386.
|
Saat ini, katedral yang kita akan
bangun lebih besar dari yang pernah ada. Adalah tugas kita untuk membangun
dunia yang lebih damai, saling mempercayai, dan saling memperhatikan. Prinsip
pembangunan katedral tetaplah relevan hari ini, sebagaimana juga relevan di
tahun 1386.
|
1.
Devoting your life to a cause you might not see completed should not diminish
your artistry or dedication. Remember you are working on a grand vision.
|
1. Mengarahkan hidupmu untuk
sebuah alasan perjuangan yang mungkin kamu takkan pernah melihatnya selesai
sempurna tak boleh mengurangi ketekunan dan pengabdianmu. Ingatlah, kamu
sedang mengerjakan sebuah visi besar.
|
2.
Cathedral building requires the strengths and contributions of everyone and
all sectors of our society.
|
2. Pembangunan katedral
membutuhkan kekuatan dan kontribusi dari setiap orang dan setiap lini dari
masyarakat kita.
|
3.
Our effort needs to incorporate the work that came before it for the purpose
of making our cathedral stronger and more solid. Great cathedrals are built
on the foundation of previous structures.
|
3. Kerja keras kita harus
melibatkan karya dan kerja keras yang telah diletakkan sebelumnya, demi makin
kuat dan kokohnya katedral kita. Katedral-katedral besar dibangun di atas
pijakan struktur-struktur yang diletakkan sebelumnya.
|
4.
Cathedrals create new community wealth. They do not, and cannot, survive on
donations and handouts alone.
|
4. Katedral-katedral besar menciptakan
harta komunitas yang baru. Mereka tidak dan tidak mungkin bertahan hanya dari
derma atau uluran tangan belaka.
|
5.
Cathedrals convey stories and values. They teach us our faith, culture,
philosophy, history, best practices and much more.
|
5. Katedral memuat kisah dan
nilai-nilai. Mereka mengajari kita iman, kebudayaan, filsafat, sejarah,
ketrampilan-ketrampilan terbaik, dan masih banyak lagi.
|
From THE CATHEDRAL WITHIN by Bill Shore
Tidak ada komentar:
Posting Komentar